Senin, 12 Maret 2012

Inilah Sepuluh Alasan Mengapa Islam Mengharamkan Babi (reload republika)


    

Inilah Sepuluh Alasan Mengapa Islam Mengharamkan Babi

Minggu, 04 Maret 2012 20:36 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SCOLAND --  Ajaran Islam mengharamkan umatnya mengkonsumsi daging babi dan atau memanfaatkan seluruh anggota tubuh babi. Berikut sepuluh alasan mengapa babi diharamkan.
 
Pertama, babi adalah container (tempat penampung) penyakit.
Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi seperti Cacing pita (Taenia solium), Cacing spiral (Trichinella spiralis), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale), Cacing paru (Paragonimus pulmonaris), Cacing usus (Fasciolopsis buski), Cacing Schistosoma (japonicum), Bakteri Tuberculosis (TBC), Bakteri kolera (Salmonella choleraesuis), Bakteri Brucellosis suis, Virus cacar (Small pox), Virus kudis (Scabies), Parasit protozoa Balantidium coli, Parasit protozoa Toxoplasma gondii

Kedua, daging babi empuk.
Meskipun empuk dan terkesan lezat, namun karena banyak mengandung lemak, daging babi sulit dicerna. Akibatnya, nutrien (zat gizi) tidak dapat dimanfaatkan tubuh.

Ketiga, menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku : Adap-tif Physiology on Mammals and Birds) menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging. Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.

Keempat, Lemak punggung (back fat) tebal dan mudah rusak oleh proses ransiditas oksidatif (tengik), tidak layak dikonsumsi manusia.

Kelima, babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza).
Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak ganas bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke manusia.
Keenam, menurut Prof Abdul Basith Muh. Sayid berbagai penyakit yang ditularkan babi seperti, pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris), radang (nyeri) pada sendi-sendi tubuh.
Ketujuh, Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli & penulis dari Jerman) menulis bahwa Memakan babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh.
Ditambah cacing babi Mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rheumatic serta virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh) babi.

Kedelapan, penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar.

Kesembilan, Dr Muhammad Abdul Khair (penulis buku : Ijtihaadaat fi at Tafsir Al Qur’an al Kariim) menuliskan bahwa daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan Trachenea lolipia. Cacing tersebut berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi daging babi.

Kesepuluh, DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke manusia. Beberapa sifat buruk babi seperti, Binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya, Kemudian kerakusannya tidak tertandingi hewan lain, serta suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri dan Kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor. Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan isi perutnya, lalu dimakan kembali. Lebih lanjut Kadang ia mengencingi pakannya terlebih dahulu sebelum dimakan.
Selain kesepuluh alasan diatas ternyata ada beberapa penyakit lain yang dapat disebabkan oleh babi seperti kholera babi (penyakit menular berba-haya yang disebabkan bakteri), keguguran nanah (disebabkan bakteri prosilia babi), kulit kemerahan yang ganas (mematikan) dan menahun, Penyakit pengelupasan kulit, dan Benalu Askaris, yang berbahaya bagi manusia
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Rachmita Virdani
Sumber: www.kibar-uk.org

Tagatat Tejasen: Ilmuwan yang 'Islamkan' Lima Mahasiswa Sebelum Menjadi Muslim (reload republika)


Tagatat Tejasen: Ilmuwan yang 'Islamkan' Lima Mahasiswa Sebelum Menjadi Muslim

Senin, 05 Maret 2012 06:37 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,  ''Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.'' (QS. An-Nisa: 56)

Bagi sebagian besar umat Islam, ayat di atas terdengar seperti ayat-ayat serupa dalam Alquran yang menjelaskan pedihnya siksa neraka bagi orang-orang yang tidak beriman. Namun tidak demikian bagi Tagatat Tejasen, seorang ilmuwan Thailand di bidang anatomi. Baginya, ayat itu adalah sebuah keajaiban.

                                                                     
                                                                        ***

Konferensi Kedokteran Saudi ke-6 di Jeddah yang diikuti Tejasen pada Maret 1981 menjadi awal kisah pertemuannya dengan keajaiban itu. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, sejumlah ilmuan Muslim menyodori Tejasen beberapa ayat Alquran yang berhubungan dengan anatomi.

Tejasen yang beragama Buddha kemudian mengatakan bahwa agamanya juga memiliki bukti-bukti serupa yang secara akurat menjelaskan tahap-tahap perkembangan embrio. Para ilmuan Muslim yang tertarik mempelajarinya meminta profesor asal Thailand itu untuk menunjukkan ayat-ayat tersebut pada mereka.

Setahun kemudian, Mei 1982, Tejasen menghadiri konferensi kedokteran yang sama di Dammam, Arab Saudi. Saat ditanya tentang ayat-ayat anatomi yang pernah dijanjikannya, Tejasen justru meminta maaf dan mengatakan bahwa ia telah menyampaikan pernyataan tersebut sebelum mempelajarinya. Ia telah memeriksa kitabnya, dan memastikan bahwa tidak ada referensi darinya yang dapat dijadikan bahan penelitian.

Ia kemudian menerima saran para ilmuan Muslim untuk membaca sebuah makalah penelitian karya Keith Moore, seorang profesor bidang anatomi asal Kanada. Makalah itu berbicara tentang kecocokan antara embriologi modern dengan apa yang disebutkan dalam Alquran.

Tejasen tercengang saat membacanya. Sebagai ilmuwan di bidang anatomi, ia menguasai dermatologi (ilmu tentang kulit). Dalam tinjauan anatomi, lapisan kulit manusia terdiri dari tiga lapisan global, yakni Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan yang terakhirlah, Sub Cutis, terdapat ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf.

Penemuan modern di bidang anatomi menunjukkan bahwa luka bakar yang terlalu dalam akan mematikan syaraf-syaraf yang mengatur sensasi. Saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis), seseorang tidak akan merasakan nyeri. Hal itu disebabkan tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent pengatur sensasi yang rusak oleh luka bakar tersebut.

Makalah itu tidak saja menunjukkan keberhasilan teknologi kedokteran dan perkembangan ilmu anatomi, namun juga membuktikan kebenaran Alquran. Ayat 56 surah An-Nisa’ mengatakan bahwa Allah akan memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka, dan mengganti kulit mereka dengan kulit yang baru setiap kali kulit itu hangus terbakar, agar mereka merasakan pedihnya azab Allah.

Jantung Tejasen berdebar. “Bagaimana mungkin Alquran yang diturunkan 14 abad yang lalu telah mengetahui fakta kedokteran ini?”

                                                                               ***

Sebelum berhasil mengatasi keterkejutannya, Tejasen disodori pertanyaan oleh para ilmuan Muslim yang mendampinginya, “Mungkinkah ayat Alquran ini bersumber dari manusia?”

Ketua Jurusan Anatomi Universitas Chiang Mai Thailand itu sontak menjawab, “Tidak, kitab itu tidak mungkin berasal dari manusia. Ia kemudian termangu dan melanjutkan responsnya, “Lalu dari mana kiranya Muhammad menerimanya?”

Mereka memberitahu Tejasen bahwa Tuhan itu adalah Allah, yang membuat Tejasen semakin ingin tahu. “Lalu, siapakah Allah itu?” tanyanya.

Dari para ilmuan Muslim tersebut, Tejasen mendapatkan keterangan tentang Allah, Sang Pencipta yang dari-Nya bersumber segala kebenaran dan kesempurnaan. Dan Tejasen tak membantah semua jawaban yang diterimanya. Ia membenarkannya.

Profesor yang pernah menjadi dekan Fakultas Kedokteran Universitas Chiang Mai lalu itu kembali ke negaranya, tempat ia menyampaikan sejumlah kuliah tentang pengetahuan dan penemuan barunya itu. Informasi yang dikutip oleh laman special.worlofislam.info menyebutkan bahwa kuliah-kuliah profesor yang masih beragama Buddha itu, di luar dugaan, telah mengislamkan lima mahasiswanya.

Hingga akhirnya, pada Konferensi Kedokteran Saudi ke-8 yang diselenggarakan di Riyadh, Tejasen kembali hadir dan mengikuti serangkaian pidato tentang bukti-bukti Qurani yang berhubungan dengan ilmu medis. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, Tejasen banyak mendiskusikan dalil-dalil tersebut bersama para sarjana Muslim dan non-Muslim.

Di akhir konferensi, 3 November 1983, Tejasen maju dan berdiri di podium. Di hadapan seluruh peserta konferensi, ia menceritakan awal ketertarikannya pada Alquran, juga kekagumannya pada makalah Keith Moore yang membuatnya meyakini kebenaran Islam.

“Segala yang terekam dalam Alquran 1.400 tahun yang lalu pastilah kebenaran, yang bisa dibuktikan oleh sains. Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis pastilah menerimanya sebagai cahaya yang diwahyukan oleh Yang Maha Pencipta,” katanya. Tejasen lalu menutup pidatonya dengan mengucap dua kalimat syahadat.

 
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Devi Anggraini Oktavika

Minggu, 11 Maret 2012

(II) ‘Pandangan’ Seorang Muallaf Cina Muslim tentang HUDUD reload


(II) ‘Pandangan’ Seorang Muallaf Cina Muslim tentang HUDUD

Tulisan Ahmad Mustaqim
b4@Looking For Truth
Persoalaan hukum hudud ini sudah lama diperdebatkan akan keberkesanannya dalam membendung masalah sosial. Parti politik yang cukup bersemangat hendak melaksanakan hukum ini tidak lain dan tidak bukan adalah kerajaan PAS di Kelantan. Isu ini dimainkan media selalu menakut-nakutkan rakyat yang bukan Islam. Hukum hudud ini kalau tidak disuluh dengan betul akan dilihat sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan. Parti PAS sendiri tersalah faham akan tujuan sebenar hukum ini dilaksanakan. Pandangan berikut adalah dicedok daripada pandangan Abuya Imam Ashaari Muhammad.
Hukum hudud ini sudah lama diamalkan semenjak zaman pemerintahan Rasullulah SAW lagi. Memang orang bukan Islam terutamanya bangsa Cina amat tidak faham selalu sahaja mengaitkan hukum Allah ini sebagai ketinggalan zaman, dan tidak bertamadun. Sebenarnya untuk melaksanakan hukum hudud, masyarakat itu mestilah terdiri daripada hamba-hamba Allah yang amat cinta dan takutkan Allah. Sangat takut akan hukumanNya yang kekal abadi di neraka nanti. Hukum ini adalah untuk hambanya yang sendiri mengaku kesalahannya lalu menghendaki dirinya diadili oleh hakim. Agar dosanya dibalas dan diampun di dunia. Hakim itu sendiri mestilah adalah antara hamba Allah yang bertaqwa (cinta dan takut kepada Allah SWT serta gedung segala sifat mahmudah). Apabila dikaji betul-betul rupa-rupanya hendak merealisasikan hukum Allah ini tidak mungkin dapat dilaksanakan dalam masyarakat akhir zaman ini. Sebabnya adalah berikut:
1. Masyarakat hari ini rata-rata tidak mengenaliNya kalau kenal pun setakat di akal sedangkan hati itu masih jauh daripada mengenali sifat-sifat Allah SWT. Masyarakat macam ini kalau direjam, dipotong tangan belum tentu dapat menginsafinya kesalahannya. Silap hari akan menyimpan dendam dan benci kepada penghukumnya dan secara tidak lansung akan benci Allah SWT akan takdirnya
2. Masyarakat akan mematuhinya atas sebab takut dihukum bukan kerana takutkan Allah SWT, bukan lahir daripada hati. Akan berlaku situasi seperti di negara-negara Arab.
3. Memerlukan mukmin yang soleh untuk dijadikan saksi serta hakim yang bertaqwa agar urusan pengadilan dapat dijalankan. Untuk mencari orang-orang soleh sahaja sudah cukup menyukarkan apatah lagi mencari hakim yang bertaqwa di tengah-tengah masyarakat hari ini.
4. Hukuman yang Allah SWT wahyukan bukan sahaja untuk menghukum tetapi untuk mendidik hati menjadi sebaik-baik manusia. Tidak mungkin masyarakat hari ini mampu memahami hikmah Allah yang tersirat ini. Kalau sesetengah pihak masih berkeras hendak melaksanakan hukum ini, adalah lebih baik mendidik masyarakat melalui pendidikan Rasullulah SAW seperti kaedah yang dilaksanakan Abuya al Fata at Tamimi @ Syuiab bin Soleh. Sekian
————————————————————————————————
Di sini saya (blogmaster) sertakan bacaan lengkap buku tersebut, dari website Kawan Sejati

Falsafah Perlaksanaan Hukum Hudud

Karya Ustaz Ashaari Muhammad, disusun oleh Ustazah Khadijah Aam

(II)Pandangan Seorang Muallaf Cina Muslim terhadap Melayu. (reload)


(II)Pandangan Seorang Muallaf Cina Muslim terhadap Melayu.

Merujuk kepada posting Loo Joo Yee gadis Cina yang memeluk Islam – TV Al Hijrah, saya merancang untuk menulis sesuatu tentang paparan yang menarik itu tetapi rasa blank fikiran ini. Mulanya tertarik dengan video itu, , tetapi di penghujungnya saya sebenarnya agak malu menonton tentang persepsi orang Melayu terhadap agamanya sendiri.
Alhamdulillah, ada jawabannya. Di sini saya kongsikan email seorang pengunjung blog, yang ketika menulis catatan ini, beliau baru sahaja memeluk Islam secara rasmi – seminggu sebelumnya. Tulisan sumbangan adik @LookingForTruth – username di blog ini, atau nama Islamnya Ahmad Mustaqim. Tulisan ini terdiri dari beberapa bahagian.
  1. Islam Hari Ini
  2. Hukum Hudud yang ditakuti kaum bukan Islam (serta Islam)
  3. Pandangan Serong Masyarakat Melayu Terhadap Perjuangan Abuya Imam Ashaari Muhammad @ al Fata at Tamimi
  4. Kekuatan sebenar Melayu adalah Islam
  5. Jemaah yang menyerlahkan kehebatan sebenar bangsa Melayu dalam mengamalkan Islam
  6. Kesimpulan
Dengan nama Allah SWT yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang menciptakan langit tanpa sokongan tiang, yang menjadikan bumi dengan kuasa graviti, yang menjadikan siang dan malam mengikut pengiraan Mu yang Maha Perancang dan Maha Bijaksana. Siapakah hambaMu ini kalau bukan kerana sifatMu yang Maha Mengetahui segala isi hati hambaNya. Kaulah yang Maha Mulia yang memuliakan hambaMu dan Kaulah yang Maha Adil yang menghinakan musuh-Mu. Segala-gala pujian bagiMu. Hambamu yang hina ini mengharapkan keberkatan menulis dariMu dan semoga ia bermanfaat kepada muallaf yang lain. Ampun maaf sekirannya terguris hati yang membaca.
Assalamualaikum kepada para pembaca, terlebih dahulu adik ingin memperkenalkan diri. Nama Islam adik adalah Ahmad Mustaqim dari keluarga Cina kacukan Baba Nyonya di Melaka. Disini adik ingin menulis pandangan adik sebagai seorang muallaf Muslim yang baru berusia seminggu terhadap Islam di Malaysia.
Islam Hari Ini
Adik di sini tertarik terhadap Islam bukan atas kehendak pernikahan, kewangan, pangkat, darjat tetapi kebenaran. Islam memperlihatkan kebenaran, merungkaikan permasalahan, menyediakan solusi kepada setiap permasalahan. Andai kata kita tulis setiap permasalahan yang setebal dan selebar kamus, Islam sahaja dapat merungkaikan segala simpulan mati itu. Memang dari peringkat remaja adik suka sahaja memikirkan permasalahan diri dan sekeliling. Tetapi setiap kali disoalkan, tidak ada hasil di penghujungnya. Hasilnya selalu tidak elok.
Waktu remaja dahulu memang tidak faham Islam, adik percaya Islam itu terrorist. Ya, selepas kejadian 11 September2011 yang dirancang Yahudi dan sekutunya, adik memang memusuhi Islam dalam diri. Rasa menyampah yang meluap-luap apabila lihat orang Islam. Mana tidaknya, kalau baca sahaja berita dalam sebulan itu mesti ada kes-kes buruk perlilaku ustaz, datuk, ayah dan abang seperti liwat, rogol dan sumbang mahram. Waktu jadi pengawas sekolah dahulu perasaan ini cukup benci sekali melihat akhlak anak-anak muda bangsa Melayu ini, buruk sekali akhlaknya, yang si lelaki suka terjerit-jerit, ketawa terbahak-bahak, memperli, mengusik, menggatal, dengan tidak kira guru atau rakan perempuan. Suka merokok, ponteng kelas, merempit, menconteng, membuli dan lain perkara yang adik malas nak memikirnya disini. Yang si gadis pun lebih kurang, ada di antara kawan sekelas adik, gadis Melayu ini, kalau datang ke kelas pakaian tudungnya melabuh lebih besar tutupannya berbanding akan sekelas kawan yang lain. Adik berbisik dalam hati, mesti baik gadis perempuan ini. Tetapi alangkah terkejutnya Ya Allah apabila kawan-kawan Melayu adik kata dia melakukan zina dengan teman lelakinya malah sempat merakamkan aksi mereka. Bertambah jauh hati dengan Islam, memang dah rasa menyampah ditambah lagi siraman cuka.
Sampai adik selalu memperli bangsa Melayu dangan kawan-kawan Cina yang lain. Kalau ada pembasmi atau vakum yang kuat kita sedutkan keluar sahaja parasit-parasit ini! Kata saya kepada mereka.
Mana tidaknya, sudahlah bangsa subsidi, senang sahaja mendapat bantuan kerajaan. Manakala bangsa Cina susah-payah cari makan dan kerajaan yang bias selalu menangkan orang-orangnya. Biar dapat berpuluh-puluh A dalam SPM pun belum tentu dapat JPA scholarship. Tetapi anak Melayu takda A tapi guna khidmat ‘orang dalam’ pasti dapat tempat. Kebanyakan kami anak-anak bangsa Cina sudah dididik bencikan bangsa Melayu sejak kami kecil lagi. Kalau nak kawan dengan anak Melayu, ibu adik selalu bantai dengan ranting pokok kecil sehingga adik tak berani nak berkawan dengan mereka. Kalau ke sekolah, ibu akan nasihat jangan kawan dengan budak Melayu. Didikan ibu adik sebenarnya amat memberi kesan yang mendalam ke peringkat remaja. Seperti dalam filem perisikan Hollywood, adik di-brainwash. Adik sebenarnya anti-Melayu jadi secara automatiknya anti-Islam kerana bagi adik Melayu=Islam.
Waktu inilah adik sangat-sangat menyanjungi para sarjana barat, cara hidup Barat, malah banyak buku-buku motivasi sekular barat ini adik baca dan amalkan. Semua harus mengamalkan dasar pandang ke Barat kerana segala-gala keperluan ada di sana. Fasiliti yang baik, bangunan yang canggih, pendidikan yang melahirkan individu yang bagus personalitinya dan bermacam kebaikan yang nampak sahaja baik. Pada waktu itu fahaman atheism dan –isme2 yang lain mudah diterima. Adik waktu itu belum kenal Abuya lagi.
Allah SWT yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang serta Maha Bijaksana dan Maha Perancang. Allah SWT mengaturkan hidup hati ini berkecelaruan, resah, adik mengalami sepertimana sarjana Barat hebohkan masalah personality, Inferiority Complex. Satu penyakit jiwa yang sukar diubati dan lebih perit dari penyakit fizikal. Adik dari keluarga yang sederhana, rupa yang sederhana, kebijaksanaan yang sederhana, motivasi diri yang sederhana, keinginan dunia yang kuat menyebabkan adik selalu sahaja risau masa depan untuk bersaing dengan pemuda yang lain. Ombak dalam hati bergelora setiap hari, risau amat sangat. Sebab itu adik suka membaca, asyik sahaja ke Popular dan MPH bookstores untuk mencari buku motivasi.
Buku motivasi Islam pun adik ada selakkan, seperti Ust K (maaf lupa namanya) – (mungkin Fadhilah Kamsah?- Heliconia) yang cukup popular,adik percaya para pembaca kenal Ustaz cari makan ini yang selalu muncul di radio dan TV yang suka memberi ceramah motivasi disana-sini. Bagi adik pada waktu itu, cara Ustaz ini tidak sesuai dengan kehendak adik yang amat inginkan dunia, semenjak itu adik tidak lihat lagi buku-buku motivasi Islam. Walaupun adik telah memeluk Islam, masih tidak ingin membacanya dan sarankan kawan-kawan samaada yang muallaf atau mukallaf tidak perlu membazir waktu dan wang ringgit mengkayakan mereka. Ini adalah sebab-sebabnya:
1. Sebahagian buku motivasi yang mereka terbitkan tidak mengajak manusia mengejar cinta Allah SWT dan mengenali Rasullulah SAW dan mencintai sunnahnya, mereka mengguna pakai kandungan Al-Quran dan Hadis untuk tujuan keduniaan dan kepentingan diri. Ia amat mengelirukan untuk pengamalan samaada yang mencari dunia mahupun akhirat.
2. Tidak memberi rasa kehambaan kepada pembaca dan kurang mengharapkan bantuan Allah SWT. Mencampurkan fahaman sekular seperti fahaman individualism dalam mendidik pembaca. Sangat jauh sekali dengan cara didikan Rasullulah SAW.
3. Manakala buku-buku  yang memperkenalkan Islam pula amat mengelirukan dan sukar difahami cara penyampainya. Gemar membicarakan syariat Islam dan kesahihan hadith-hadith.
Ampun maaf atas pandangan adik ini.
Setelah begitu lama mencari-cari buku-buku yang sesuai untuk diamalkan dalam kehidupan , akhirnya atas takdir Allah SWT, adik berkenalan dengan seorang abang yang sudah lama mengikuti perkembangan Abuya semenjak tahun 90-an. Disebabkan sifat banyak bertanya dan ingin tahu mengenai Islam, beliau meminjamkan adik buku Abuya yang pertama adik baca “Inilah Pandanganku”. Pandangan Abuya mengenai umat Islam akhir zaman yang semakin hari semakin kacau-bilau kehidupan mereka. Abuya memberikan sebab-sebabnya berserta hadith Rasullulah SAW akan penyakit wahan yang melanda hati umatnya.
Pandangan beliau cukup ringkas dan mudah difahami kerana banyak memberi contoh yang praktikal. Umat Islam hari ini dipandang begitu hina sekali kerana mengamalkan Islam tanpa merasai kewujudan Allah SWT, tanpa cinta kepada Rasullulah SAW. Syariat lahir seperti sembahyang, zakat, haji, puasa, khatam Al-Quran semuannya dibuat tetapi akhlaknya masya-Allah. Sikap sombong, kedekut, dengki, hasad, dan berbagai mazmunah menguasai diri. Orang lain lihat pun menyampah, tidak mesra, jumpa orang tidak tahu senyum, tidak mahu belajar membetulkan diri. Akhlak paderi lebih cantik daripada para ulama.
(Tidak hairanlah kalau bangsa Cina di Malaysia lebih tertarik kepada Kristian dan ramai Muslim yang murtad!). Abuya kata lagi, kalau hendak beramalkan mesti ada modelnya tak boleh syok sendiri. Mesti ikut cara Rasullulah SAW. Ditambah dengan pemimpin yang bertaqwa dan guru yang mursyid sebagai pemimpin. Tetapi di akhir zaman ini, guru mursyid tinggal bilangan jari, haruslah cari mujaddid Allah yang dijanjikan setiap seratus tahun. Islam tidak dipebaharui tetapi diperhalusi dan diperkemasi lagi mengikut perkembangan zaman. Sebab itu ada para ulama hari ini masih lagi ketinggalan zaman, ikut cara lama ahli-ahli sufi di zaman salafusolleh. Hasilnya, dia sahaja yang selamat masyarakat sendiri terbiar, Islamnya tidak syumul, tidak membawa kemajuan. Itu bukanlah Islam yang dibawa Rasullulah SAW. Tidak salah mengikuti cara sufi, tetapi harus kita tahu, zaman salafusoleh, masyrakatnya masih baik-baik, masih cinta Allah dan Rasul, perkembangan ilmu Islam amat pesat begitu juga dengan teknologi lahir dan batinnya. Jadi tidak salah mereka hendak membawa diri jauh dari masyarakat kerana kewajipan fardu kifayah sudah dipenuhi.
Tetapi kalau kita lihat masyrakat Islam hari ini, kicap di dapur pun masih ciptaan orang kafir, pendidikan sekular yang membawa ke neraka, hiburan yang merosakkan fitrah. Jadi bolehkah kita menggunakan tafsiran para ulama besar zaman dahulu bulat-bulat tanpa pembaiki daripada orang pilihanNya? Jadi tidak salah kalau seorang mukmin cuba berusaha membuat kilang sos, sistem pendidikan Rasullulah SAW, dan perkampungan sendiri. Ada perkampungan maknanya ada perjuangan daripada Jemaah yang sehaluan, dari kampung kepada negeri kemudian kepada Negara kemudian ke rantau setempat dan barulah seluruh dunia.
Pandangan Abuya itu cukup bijak sekali, Islam tidak membawa kehinaan, tetapi bergantung kepada pengamalnya. Kalau sempurna pengamalnya dari segi batin dan rohani maka cantiklah akhlaknya dengan Allah dan manusia. Terbuka pintu adik sedikit kepada cahaya Islam. Seterusnya adik meneruskan pembacaan adik kepada persoalan hukum hudud yang ditulis Abuya juga.

3 Comments to “(I)Pandangan Seorang Muallaf Cina Muslim terhadap Melayu.”

  1. Maaf tragedi 911 bukan berlaku pada tahun lalu. Nanti saya kena betulkan di PC bila online.
  2. Assalammualaikum&Selawat dari ana.Alhamdulillah.Bergoncang ARASHI ALLAH Azza Wajallah.Subhanallah.Perluaskan perjuangan anta dengan ahli2 jemaah ABUYA for morale & moral support.URUF zaman kalau dipimpin oleh KHALIFAH memang CANTIK.Itu sebab Nabi {SAW} suruh cari guru MURSHYID..Tapi kalau kita tengok pengamatan SUNNAH NYA & PERJUANGAN NYA,ABUYA lah yang TERUNGGUL.Pendek kata,THE CHOSEN ONE.Syukran,Selawat & Salam dari ana,jahfar sm.
  3. Sambungan lama lagi ke? Tak sabar nak baca lagi. :)