Dalil Disyari’atkannya Shaum Ramadhan
Sahabat Bina dhuafa indonesia inilah beberapa Dalil di syariatkan untuk berpuasa dibulan Ramadhan mari kita senantiasa berpuasa dibulan ramadhan
- Firman Allah :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {183} أَيَّامًا مَّعْدُودَات…
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu shiyam sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. ( yaitu ) dalam beberapa hari yang tertentu,” ( QS. Al Baqarah : 183-184 ).
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ …{185}
“( Beberapa hari yang ditentukan itu ialah ) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan ( permulaan ) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan- penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda ( antara yang hak dan yang batil ). Karena itu barangsiapa diantara kamu hadir ( di negeri tempat tinggalnya ) di bulan itu, maka hendaklah ia melaksanakan shaum pada bulan itu… “ ( QS. Al baqarah : 185 ).
- Sabda Rasulullah :
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءَ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ.
“ Islam dibangun di atas lima perkara : “Bersaksi bahwasannya tiada ilah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke baitullah, dan shaum Ramadhan.”[1]
Dari Thalhah bin Ubaidillah, ia berkata : “Bahwasannya ada seorang laki-laki dari negeri Najdyang datang kepada Nabi seraya bertanya tentang islam. Maka Nabi menjawab : “Lima kali shalat sehari semalam.” Orang itu bertanya lagi : “Apakah ada yang lain ?” Nabi menjawab :“Tidak, kecuali jika engkau mau melakukan yang sunnah.” Nabi bersabda : “( Lalu ) shiyam di bulan ramadhan.” Orang itu bertanya lagi : “Apakah ada yang lainnya ?”Beliau menjawab :“Tidak kecuali jika engkau mau melakukan yang sunnah.” Kemudian rasulullah menyebut zakat, lalu orang itu bertanya lagi : “Apakah ada yang lainnya ?“ Nabi menjawab : “Tidak, kecuali jika engkau mau melakukan yang sunnah.” Lalu orang itu membalikkan tubuhnya seraya berkata :“Demi Allah, aku tidak akan menambah dan tidak akan mengurangi.” Kemudian Nabi bersabda :“Orang itu akan beruntung jika dia benar.”[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar